Skip to main content

Inovasi Pencegahan Stunting: Kecamatan Sungai Serut Gratiskan Tes Kesehatan untuk Calon Pengantin

Camat Sungai Serut, Abriadi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sejak tahun 2022 dan diimplementasikan pada tahun 2024 bekerja sama dengan puskesmas Sukamerindu.sABTU (13/1)(FT : Herdianson teropongpublik.co.id )

TEROPONGPUBLIK.CO.ID >><< Dalam upaya pencegahan dini kasus stunting, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, mengumumkan inovasi baru dengan menggratiskan tes kesehatan bagi calon pengantin. Langkah ini diharapkan dapat mendeteksi dan mengatasi potensi masalah kesehatan yang dapat berdampak pada stunting.

Camat Sungai Serut, Abriadi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sejak tahun 2022 dan diimplementasikan pada tahun 2024 bekerja sama dengan puskesmas Sukamerindu. "Ini salah satu inovasi kita untuk mencegah stunting. Selama satu bulan, diperkirakan 10 hingga 15 calon pengantin akan menjalani tes kesehatan sebagai langkah persiapan sebelum menikah," ungkap Abriadi.

Tes kesehatan ini khusus ditujukan untuk warga yang berdomisili di Kecamatan Sungai Serut. Harapannya, dengan adanya tes ini, calon pengantin dapat mengetahui kondisi kesehatan reproduksi dan fisik sebelum memasuki kehidupan pernikahan.

"Melalui tes ini, kita harapkan sebelum menikah calon pengantin dalam kondisi sehat reproduksi maupun fisik. Seperti tidak ada lagi penderita anemia pada calon pengantin perempuan, yang berpotensi bayi lahir dalam kondisi tidak normal," tambahnya.

Pemerintah Kota Bengkulu juga terlibat aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting. Fokus utama saat ini adalah penanganan stunting melalui berbagai intervensi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder terkait. Salah satu langkah terdepan adalah pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Kader PKK, Kader KB, dan Tenaga Kesehatan.

Dewi Dharma, Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, menjelaskan bahwa TPK telah terbentuk di seluruh Kecamatan dan Kelurahan, dengan jumlah total 204 kelompok dan 612 orang Tim Pendamping Keluarga. "Kita terus mendampingi keluarga berisiko stunting mulai dari calon pengantin, ibu hamil, pasca bersalin hingga bayi bawah dua tahun (Baduta)," ucapnya.

Pihak berwenang juga menegaskan bahwa mereka akan merujuk mereka yang terindikasi stunting ke Rumah Sakit Hermina Sukma Dewi Kota Bengkulu guna mendapatkan penanganan langsung dari dokter spesialis kandungan dan anak. Ini diharapkan dapat memastikan perbaikan gizi dan pengobatan yang diperlukan agar terhindar dari stunting.

Pemkot Bengkulu bersama seluruh pihak terkait berkomitmen untuk terus berjuang dan tak kenal lelah dalam mengatasi stunting. Pasalnya, stunting bukan hanya masalah gizi semata, tetapi juga berkaitan dengan kecerdasan generasi di masa yang akan datang. Upaya ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.

Pewarta : Herdianson 

Editing   ; Adi Saputra 

Top of Form