TEROPONGPUBLIK.CO.ID — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu terus memperkuat peran masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan bertajuk “Asistensi Relawan Anti Narkotika dalam Rangka Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Sumber Daya Pembangunan Desa Tahun 2025” yang digelar pada Rabu, 11 Juni 2025 di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.
Kegiatan ini diawali dengan rangkaian pembukaan yang khidmat, dimulai dari menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars BNN, doa bersama, sambutan resmi, serta sesi foto bersama. Sambutan utama disampaikan oleh perwakilan Kepala BNNP Bengkulu, yakni Penjabat Bidang Pencegahan, Kombes Pol. Alexander S. Soeki, S.Sos., M.H.
Dalam sambutannya, Kombes Pol. Alexander S. Soeki menekankan bahwa kegiatan asistensi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan integritas para relawan antinarkoba, agar mampu menjadi ujung tombak dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan masing-masing.
“Relawan anti narkoba perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai jenis-jenis narkotika, dampak penyalahgunaannya, serta strategi pencegahan yang efektif. Dengan kapasitas yang mumpuni, mereka bisa menjadi motor penggerak yang nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa melalui penguatan aspek kognitif serta peningkatan sikap dan perilaku relawan, diharapkan program P4GN bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara merata. Kombes Pol. Alexander mengingatkan bahwa sinergi antara relawan dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan agar upaya pencegahan bisa berlangsung secara berkelanjutan dan berdampak luas.
Kegiatan asistensi ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai unsur masyarakat Kelurahan Malabero, yang telah ditetapkan sebagai lokus Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) pada tahun 2025. Para peserta terdiri dari perangkat kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT/RW, LPM, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, pemuda, kader PKK, Posyandu, komunitas nelayan hingga sanggar seni.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh narasumber yang ahli di bidangnya. Narasumber pertama, Junaidi Arfian, S.Sos., M.I.Kom yang juga Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Bengkulu, menyampaikan materi bertajuk “Komunikasi Efektif Relawan Anti Narkotika”. Dalam materinya, ia menjelaskan pentingnya kemampuan relawan dalam menyampaikan pesan antinarkoba secara persuasif dan mudah diterima oleh masyarakat.
Narasumber kedua, Ibu Evi Susianti, SH dari BNNP Bengkulu, mengulas topik “Narkoba dan Permasalahannya, Narkoba dalam Perspektif Hukum, Adiksi serta Tugas Relawan”. Ia memaparkan secara komprehensif tentang jenis narkotika, modus peredarannya, dampak hukum bagi penyalahguna, serta peran penting relawan dalam melakukan deteksi dini dan edukasi kepada warga.
Sementara itu, narasumber ketiga yakni Usin Abdisyah Putra Sembiring, S.H., Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, membawakan materi mengenai “Pencegahan Narkoba di Lingkungan Pendidikan, Pekerja dan Masyarakat”. Dalam pemaparannya, Usin menegaskan bahwa upaya P4GN merupakan tanggung jawab kolektif, bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat dan dunia usaha.
“Implementasi P4GN yang efektif akan menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba. Kunci keberhasilannya adalah sinergi dan inovasi dalam pelaksanaan program. Mari kita wujudkan Bengkulu Bersinar, Bengkulu Bersih Narkoba,” tegas Usin dalam sesi penutupnya yang disambut antusias oleh peserta.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari peserta yang merasa mendapatkan bekal baru dan motivasi dalam menjalankan tugas sebagai relawan anti narkotika. Mereka juga berharap agar program seperti ini terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari upaya kolektif memerangi narkoba di tingkat akar rumput.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, BNNP Bengkulu optimistis bahwa cita-cita menciptakan lingkungan yang aman, sehat dan bebas narkoba dapat tercapai. Kelurahan Malabero pun diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi kelurahan lain dalam membangun komunitas yang tangguh terhadap ancaman narkotika.
Pewarta: Amg
Editing: Adi Saputra