TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<<>>>> Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menunjukkan kepeduliannya secara langsung terhadap warganya dengan menghadiri acara takziah malam ketiga almarhumah Nurjanah binti Zairin yang wafat beberapa hari lalu. Takziah berlangsung di Kelurahan Bajak pada Senin malam (9/6/2025), di tengah suasana duka yang menyelimuti keluarga besar almarhumah.
Kehadiran orang nomor satu di Kota Bengkulu ini tidak hanya sebagai bentuk empati pribadi, tetapi juga mewakili peran aktif pemerintah dalam hadir dan dekat dengan masyarakat, khususnya dalam situasi berduka. Dalam sambutannya, Dedy menegaskan bahwa Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk selalu sigap dalam memberikan pelayanan publik yang tidak hanya cepat, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan.
“Sebagai bagian dari pelayanan publik yang responsif, Pemerintah Kota Bengkulu menghadirkan program pelayanan administrasi kependudukan 3 in 1, yang meliputi Kartu Keluarga, Akta Kematian, dan KTP ahli waris. Ini merupakan langkah nyata kami dalam membantu meringankan beban administrasi keluarga yang sedang ditimpa musibah,” ujar Dedy di hadapan keluarga dan warga yang hadir.
Program 3 in 1 ini dirancang untuk mempercepat proses pengurusan dokumen penting pasca meninggalnya anggota keluarga, tanpa perlu repot datang ke kantor dinas terkait. Dengan langsung diserahkan pada saat takziah, diharapkan keluarga tidak perlu terbebani dengan urusan administrasi di tengah suasana berduka.
Dalam kunjungannya, Dedy tidak datang sendiri. Sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu turut mendampingi, menunjukkan solidaritas dan sinergi dalam pelayanan publik. Di antaranya adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sofyan Tosony, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ahcrawi, Inspektur Kota Bengkulu Eka Rika Rino, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Yuliansya, serta Camat dan Lurah setempat.
Kehadiran para pejabat ini bukan hanya sebagai formalitas, tetapi mencerminkan nilai-nilai kepedulian dan perhatian pemerintah kota terhadap warganya. Momen ini juga menjadi bagian dari komitmen membangun kedekatan emosional antara aparatur pemerintah dan masyarakat, agar terjalin hubungan yang harmonis serta kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah semakin meningkat.
Dedy berharap, melalui pendekatan langsung seperti ini, masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah sebagai pihak yang benar-benar peduli dan tidak hanya hadir dalam situasi seremonial semata.
“Semoga almarhumah husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Kami di pemerintahan akan terus berusaha hadir dalam setiap kondisi, baik suka maupun duka,” pungkasnya.
Langkah ini menjadi bukti konkret bahwa Pemkot Bengkulu tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga membangun aspek sosial dan spiritual sebagai bagian penting dalam tata kelola pemerintahan yang humanis.
Pewarta : Amg
Editing : Adi Saputra