TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI dan Mudzakarah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu yang digelar di Hotel Vista, Rabu (15/10/2025). Kegiatan tersebut menjadi ajang penting bagi para ulama, tokoh agama, dan pemangku kepentingan daerah untuk memperkuat kolaborasi antara MUI dan Pemerintah Kota Bengkulu dalam membangun masyarakat yang religius, sejahtera, dan berkeadilan.
Dalam sambutannya, Dedy Wahyudi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Musda dan Mudzakarah MUI Kota Bengkulu. Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar forum pemilihan pengurus, tetapi juga momentum refleksi dan konsolidasi bagi MUI dalam meneguhkan peran strategisnya di tengah masyarakat.
“Sesuai dengan tema Musda kali ini, saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat peran zakat dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan di Kota Bengkulu,” ujar Dedy. Ia menambahkan, zakat memiliki potensi besar sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat jika dikelola secara profesional dan transparan.
Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kota Bengkulu dan MUI dalam menyukseskan berbagai program kerakyatan. Menurutnya, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan lembaga keagamaan yang memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat.
“MUI memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan moral dan spiritual kepada umat. Pemerintah dan MUI harus terus berkolaborasi agar setiap program pembangunan dapat berjalan dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan,” tambah Dedy.
Ia juga mengajak MUI Kota Bengkulu untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai lembaga fatwa, tetapi juga mitra aktif pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama, memperkuat karakter generasi muda, serta mengawal kebijakan publik agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial.
Selain itu, Dedy menyoroti pentingnya optimalisasi peran zakat, infak, dan sedekah dalam mengurangi kesenjangan sosial. Ia mendorong agar MUI bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga zakat lainnya terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat produktif.
“Jika potensi zakat di Kota Bengkulu dapat dimaksimalkan, maka akan banyak masyarakat kurang mampu yang bisa terbantu. Ini adalah bentuk nyata kontribusi umat Islam terhadap pembangunan daerah,” katanya.
Musda ke-XI MUI Kota Bengkulu ini juga menjadi wadah untuk merumuskan rekomendasi strategis dalam menjawab tantangan umat di era modern. Para peserta membahas isu-isu aktual, termasuk penguatan dakwah digital, pembinaan generasi muda, serta peran ulama dalam menjaga toleransi dan ketahanan moral masyarakat.
Dedy berharap hasil Musda dapat menghasilkan keputusan dan rekomendasi yang konstruktif bagi kemajuan MUI dan umat Islam di Kota Bengkulu. “Semoga Musda ini melahirkan kepemimpinan yang amanah, serta memperkuat peran MUI dalam membimbing umat menuju kehidupan yang damai dan sejahtera,” tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua MUI Kota Bengkulu beserta jajaran, para alim ulama, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi keagamaan. Suasana Musda berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, mencerminkan tekad kuat untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah, ulama, dan umat dalam membangun Bengkulu yang religius dan berdaya saing.
Pewarta : Amg
Editing : Adi Saputra