Skip to main content

Pemuda Berprestasi dari Selupu Rejang: Embang Novianto dan Kisah Wirausaha Muda SMAN 1 Rejang Lebong

Salah satu sosok pemuda berprestasi, Embang Novianto, yang berasal dari Desa Air Meles Atas, Selupu Rejang, mengukir prestasi gemilang sebagai pemuda wira usaha terbaik.di sekitar wilayah Air Meles Atas.Jumat (1/12)(FT : Gunawan teropongpublik.co.id )

TEROPONGPUBLIKPUBLIK.CO.ID  >>><<< Salah satu sosok pemuda berprestasi, Embang Novianto, yang berasal dari Desa Air Meles Atas, Selupu Rejang, mengukir prestasi gemilang sebagai pemuda wira usaha terbaik. Keberhasilannya diraih dalam lomba video kreatif yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, dengan karyanya berjudul ‘’Sari Aren Kunai Taneak Jang’’.

Dalam wawancara eksklusif, Embang Novianto memaparkan beragam produk olahan gula aren yang dihasilkan dari pabrik pengolahannya. Diantaranya adalah gula aren cair seharga Rp.40.000 per liter, gula semut seharga Rp.40.000 per kg, gula aren cetak Rp.25.000 per kg, kopi dengan komposisi gula aren atau Karen seharga Rp.25.000 per kg, dan gula aren jahe merah juga seharga Rp.25.000 per kg.

Pabrik pengolahan gula aren yang dikelolanya melibatkan tenaga kerja sebanyak 10 orang. Dengan produksi rata-rata mencapai 6 ton hingga 10 ton per bulan, produk gula aren yang dihasilkan diperoleh dari pembelian bahan baku dari petani aren di sekitar wilayah Air Meles Atas.

"Kami memiliki 100 petani aren dengan luas lahan lebih dari 100 hektar. Produk Sari Aren kami dipasarkan melalui berbagai kanal, baik online maupun offline. Outlet kami di Air Meles Atas melayani pasar lokal sementara layanan pembelian online mencakup wilayah Sumatera dan Jawa," papar Embang Novianto.

Sementara itu, kegembiraan juga dirasakan oleh tim SMAN 1 Rejang Lebong yang berhasil meraih predikat wira usaha muda pemula.

"Tim kami terdiri dari 6 orang yaitu N.Jiwa Wiratono, Raflki Adevio, M.Fachriansyah, M.Ridho Khaziq H, Anthony Septian, dan M.Farel Laguna. Kami baru 2 bulan membuat snack pisang cokelat yang kami jual di kantin sekolah saja," ungkap Raflki Adevio yang didukung oleh rekannya.

Setiap harinya, tim pelajar ini berhasil menjual sekitar 10 hingga 15 boks pisang cokelat dengan harga Rp.10.000 per boks yang berisi 5 pisang cokelat.

"Dari penjualan tersebut, kami mampu meraih keuntungan sekitar Rp.30.000 per hari. Uang hasil penjualan kami tabung sebagai kas kelompok untuk dijadikan modal usaha kembali," tambahnya.

Proses pembuatan pisang cokelat yang dilakukan oleh mereka tergolong sederhana. Pisang dipotong, dibaluri cokelat, dibungkus kulit pangsit, dikukus, lalu digoreng. Sebagai penutup, pisang yang telah digoreng kembali dibaluri cokelat dan keju sebagai toping.

"Respon dari teman-teman di sekolah sangat positif terhadap pisang cokelat buatan kami. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berkarya," tutup Raflki Adevio.

Keberhasilan Embang Novianto dan tim SMAN 1 Rejang Lebong menunjukkan semangat kewirausahaan yang membara di kalangan pemuda, menginspirasi dengan prestasi dan inovasi yang mereka ciptakan dalam dunia bisnis dan kreativitas.

Pewarta : Gunawan

Editing : Adi Saputra