Skip to main content

Menyambut Ramadhan: Cerita Penuh Makna 47 Tahun Tak Bersama Ayah

Sudah 47 tahun lamanya, seorang individu berbagi momen suci ini dengan sosok yang amat disayanginya: sang ayah.Senin (18/3)(ameng - teropongpublik.co.id)

TEROPONGPUBLIK.CO.ID >><< Dalam suasana bulan suci Ramadhan yang kian mendekat, satu kisah mengharukan mewarnai detik-detik penantian. Sudah 47 tahun lamanya, seorang individu berbagi momen suci ini dengan sosok yang amat disayanginya: sang ayah.

Dalam rentang waktu yang panjang itu, hubungan mereka telah menjadi tonggak kekuatan dan kebersamaan dalam menjalani ibadah dan menjaga tradisi. Dari makan sahur hingga tarawih malam, setiap momen diisi dengan kebersamaan yang menghangatkan.

Bagi sang penulis, setiap Ramadhan menjadi momentum untuk merenungkan arti kehadiran sang ayah dalam hidupnya. Bukan hanya sebagai sosok yang memberi teladan dalam ibadah, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan keteguhan dalam mengarungi lika-liku kehidupan.

Meskipun usia telah mengukir kerutan di wajahnya, semangat dan kecintaan pada ibadah tidak pernah luntur dari diri sang ayah. Setiap langkahnya dalam menjalani ibadah Ramadhan, dari memberi sedekah hingga menjaga puasa dengan penuh keikhlasan, menjadi cermin bagi generasi yang lebih muda untuk terus mengikuti jejaknya.

Dalam tahun-tahun yang telah berlalu, banyak kenangan indah yang terukir di benak penulis bersama sang ayah di bulan suci Ramadhan. Mulai dari suara adzan yang merdu membangunkan untuk sahur, hingga aroma hidangan yang menyegarkan di meja berbuka, setiap detiknya menjadi berharga.

Namun, di balik kehangatan dan kebersamaan itu, ada pula kesedihan yang tak terelakkan. Kepergian orang-orang tercinta, termasuk sahabat-sahabat lama sang ayah, meninggalkan rasa kekosongan yang sulit diisi. Namun, di tengah kesedihan itu, semangat untuk tetap menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan tetap membimbing langkah-langkah mereka.

Dalam menyambut Ramadhan tahun ini, penulis tidak bisa menahan rasa syukur atas setiap momen yang telah mereka lalui bersama sang ayah selama 47 tahun. Semoga kebersamaan dan cinta dalam ibadah tetap menyertai mereka, tidak hanya di bulan suci ini, tetapi juga dalam setiap langkah kehidupan yang akan datang.

Penulis: Ameng