Skip to main content

Pemilik PO. Putra Rafflesia Tegaskan Bus yang Masuk Jurang Bukan Lagi Miliknya

Menurut Edy, bus tersebut telah dijual kepada seorang pembeli asal Jakarta dan tidak lagi beroperasi di bawah nama PO. Putra Rafflesia.Kamis(12/12)(amg - teropongpublik.co.id)

TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>>>>   Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Putra Rafflesia, Edy Suliawan, mengklarifikasi kabar mengenai keterlibatan bus miliknya dalam kecelakaan tragis di Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat. Kecelakaan tersebut terjadi ketika sebuah bus masuk ke jurang dan terbakar, menyebabkan sejumlah korban meninggal dunia serta beberapa penumpang lainnya luka-luka.

Dalam pernyataannya, Edy menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah tersebut. “Kami turut berbela sungkawa atas kejadian ini. Sebagai pelaku usaha transportasi darat, musibah semacam ini tentu sangat menyedihkan,” ujarnya. Namun, Edy menegaskan bahwa bus yang terlibat dalam kecelakaan itu sudah bukan lagi milik PO. Putra Rafflesia.

Menurut Edy, bus tersebut telah dijual kepada seorang pembeli asal Jakarta dan tidak lagi beroperasi di bawah nama PO. Putra Rafflesia. “Bus itu tidak lagi melayani penumpang reguler atas nama perusahaan kami. Berdasarkan informasi yang kami terima, kendaraan tersebut kini digunakan untuk kegiatan pertambangan di Kota Lahat,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa identitas bus tersebut sudah tidak lagi mencerminkan perusahaan yang ia kelola. “Baik di dinding maupun kaca bus, tidak ada lagi tulisan PO. Putra Rafflesia. Bus itu rencananya akan dibawa ke Jakarta dalam kondisi kosong untuk diserahkan kepada pemilik barunya,” tambah Edy.

Pernyataan ini diharapkan dapat meluruskan informasi yang beredar dan menghentikan spekulasi yang mengaitkan PO. Putra Rafflesia dengan kecelakaan tersebut. Edy berharap masyarakat dapat memahami bahwa pihaknya sudah tidak memiliki tanggung jawab terhadap operasional bus yang bersangkutan.

Sebagai pengusaha transportasi, Edy juga mengingatkan pentingnya aspek keselamatan dalam operasional kendaraan. “Musibah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk terus meningkatkan standar keselamatan, baik untuk kendaraan umum maupun pribadi,” tutupnya.

Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan menjadi pelajaran bagi berbagai pihak terkait pentingnya pengelolaan dan tanggung jawab operasional kendaraan secara transparan.

Pewarta : AMG

Editing : Adi Saputra