Skip to main content

Pemkot Bengkulu Perkuat Upaya Pengendalian Inflasi Daerah, Inflasi Terkendali di Angka 2,08 Persen

Pemkot Bengkulu Perkuat Upaya Pengendalian Inflasi Daerah, Inflasi Terkendali di Angka 2,08 Persen

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>   

Pemerintah Kota Bengkulu terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah melalui pengendalian inflasi. Pada minggu keempat Oktober 2025, jajaran Pemkot Bengkulu kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia secara virtual, Senin (27/10). Rapat tersebut digelar di ruang Monitoring Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bengkulu.

Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Pemkot Bengkulu Rosminiarty, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta sejumlah stakeholder lainnya. Rakor rutin tersebut merupakan agenda nasional yang diselenggarakan Kemendagri untuk memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah dengan angka inflasi tinggi, sekaligus membahas strategi efektif dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.

Dalam kesempatan itu, Kemendagri menekankan pentingnya kerja sama lintas daerah, pelaksanaan sidak pasar, dan kegiatan operasi pasar murah sebagai langkah konkret pengendalian inflasi. Seluruh pemerintah daerah diharapkan mampu berinovasi dan memperkuat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar upaya menekan laju inflasi dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Kabag Ekonomi Setda Kota Bengkulu, Dadi Hartono, yang turut hadir dalam rakor tersebut, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, angka inflasi Kota Bengkulu pada September 2025 tercatat sebesar 2,08 persen secara year on year (y-on-y). Capaian ini menunjukkan bahwa inflasi di Kota Bengkulu masih tergolong aman dan terkendali.

“Alhamdulillah, inflasi kita masih berada di zona terkendali. Harga-harga bahan pokok di pasar relatif stabil dan tidak menunjukkan lonjakan yang signifikan,” ujar Dadi.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Bengkulu di bawah arahan Wali Kota telah melakukan berbagai langkah intervensi strategis untuk menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat. Beberapa di antaranya meliputi penguatan koordinasi antaranggota TPID, monitoring harian harga bahan pokok di pasar tradisional, serta memastikan distribusi logistik berjalan lancar tanpa hambatan.

Selain itu, Pemkot Bengkulu juga secara konsisten melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi, seperti pasar murah, operasi pasar, serta pengawasan ketat terhadap potensi penimbunan barang kebutuhan pokok. Pemkot juga secara rutin mengikuti rakor nasional dan menyusun *roadmap* TPID sebagai panduan kebijakan pengendalian inflasi jangka menengah.

Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga menggencarkan program “Gerakan Menanam di Pekarangan Rumah” sebagai upaya mandiri masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan. “Kami terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam kebutuhan harian seperti cabai, sayur, dan rempah-rempah. Langkah sederhana ini bisa membantu menekan tekanan inflasi dari sisi konsumsi rumah tangga,” tambah Dadi.

Konsistensi Pemkot Bengkulu dalam menjalankan berbagai langkah strategis tersebut mulai menunjukkan hasil positif. Beberapa bulan terakhir, Kota Bengkulu bahkan sempat mengalami deflasi akibat turunnya harga sejumlah komoditas pangan. Kondisi ini menunjukkan efektivitas kebijakan daerah dalam menjaga stabilitas harga di tengah dinamika ekonomi nasional.

Dengan berbagai capaian tersebut, Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi lintas sektor, meningkatkan efisiensi distribusi, dan memperluas program ekonomi kerakyatan agar inflasi tetap terkendali. Melalui kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan stabilitas ekonomi Kota Bengkulu dapat terus terjaga demi kesejahteraan warga.

Pewarta : Amg

Editing : Adi Saputra