TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Dalam upaya memperkuat koordinasi dan sinergi antar daerah, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Provinsi Bengkulu, Yuliswani, mengikuti kegiatan retreat nasional yang digelar Kementerian Dalam Negeri diKampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Acara ini berlangsung selama empat hari, mulai 26 hingga 29 Oktober 2025.
Kegiatan retreat ini diinisiasi sebagai forum pembekalan dan refleksi bersama bagi para Sekda dan Kepala Bappeda se-Indonesia. Tujuannya adalah menyatukan visi, memperkuat komunikasi, serta membangun kolaborasi lintas wilayah demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan adaptif terhadap dinamika pembangunan nasional.
“Retreat ini menjadi momentum penting bagi kami untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Selain memperluas wawasan, kegiatan ini juga memberikan ruang untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan,” ujar Herwan Antoni. Ia menegaskan bahwa forum seperti ini dapat meningkatkan kemampuan daerah dalam merancang kebijakan yang selaras dengan arah pembangunan nasional.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 552 Sekretaris Daerah, terdiri dari 38 Sekda Provinsi dan 514 Sekda Kabupaten/Kota, serta jumlah yang sama dari unsur Kepala Bappeda, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Besarnya jumlah peserta menunjukkan komitmen kuat seluruh pemerintah daerah untuk memperkuat kapasitas birokrasi serta mempercepat transformasi tata kelola pemerintahan yang modern dan profesional.
Selama empat hari pelaksanaan, para peserta mengikuti berbagai diskusi tematik dan sharing session yang membahas isu-isu strategis pemerintahan daerah. Beberapa topik utama yang diangkat antara lain percepatan pembangunan daerah, pengendalian inflasi, peningkatan investasi, serta sinkronisasi program prioritas nasional di tingkat daerah.

Dalam suasana interaktif, peserta juga diberikan kesempatan mempresentasikan berbagai inovasi dan praktik baik dari masing-masing daerah. Melalui forum ini, pemerintah daerah dapat saling belajar dan meniru langkah-langkah efektif dalam pengelolaan pembangunan serta pelayanan publik yang berorientasi pada hasil.
Selain menjadi wadah pembelajaran, kegiatan retreat ini juga berfungsi sebagai ajang refleksi dan penyelarasan langkah strategis antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini penting untuk memastikan setiap program pembangunan daerah berjalan searah dengan tujuan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Yuliswani, kegiatan semacam ini juga mendorong terbentuknya jaringan kerja lintas daerah yang lebih solid. “Dengan adanya sinergi yang kuat, kita dapat menghindari tumpang tindih program serta meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan pembangunan,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap, hasil dari retreat ini dapat diterapkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dengan demikian, tata kelola pemerintahan di Bengkulu akan semakin efektif, responsif, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan retreat nasional di IPDN Jatinangor ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antardaerah merupakan kunci penting dalam memperkuat daya saing nasional serta mempercepat terwujudnya Indonesia yang maju, adil, dan berkelanjutan.
(ADV).Pewartac : Amg
Editing : Adi Saputra
 
        
     
                                 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
