Skip to main content

Pemkot Bengkulu Gali Potensi Mall untuk Dongkrak PAD di Tengah Efisiensi Anggaran

Pemkot Bengkulu Gali Potensi Mall untuk Dongkrak PAD di Tengah Efisiensi Anggaran

 

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>    

Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berinovasi dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang kini diterapkan. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah menggali potensi ekonomi dari sektor pusat perbelanjaan atau mal yang dinilai memiliki peran penting dalam pergerakan ekonomi lokal.

Langkah konkret ini dibahas langsung oleh Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, bersama Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Bengkulu, Tony Elfian, dalam rapat pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pekerjaan Pembangunan, Pengelolaan, dan Penyerahan Kembali Resort Pantai Panjang Bengkulu (Bencoolen Mall/BIM). Rapat tersebut digelar di Ruang Hidayah II, Kantor Wali Kota Bengkulu, Jumat (31/10), dan turut dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait.

Dalam pertemuan tersebut, Pemkot Bengkulu menyoroti berbagai aspek potensi yang bisa dioptimalkan dari keberadaan Bencoolen Mall. Tidak hanya dari sisi aktivitas perdagangan, tetapi juga dari berbagai sektor pendukung seperti parkir, pajak restoran, reklame, hingga jasa hiburan. Menurut Wali Kota Dedy Wahyudi, pusat perbelanjaan modern seperti BIM memiliki multiplier effect yang besar terhadap perputaran ekonomi masyarakat dan peningkatan PAD.

“Di tengah kebijakan efisiensi ini, kita tetap berupaya mencari sumber-sumber pendapatan baru. Salah satu potensi besar yang kita lihat adalah dari Bencoolen Mall. Mudah-mudahan upaya ini segera terealisasi dan memberi manfaat nyata bagi daerah,” ujar Dedy Wahyudi.

Senada dengan itu, Pj Sekda Tony Elfian menambahkan bahwa pemerintah daerah tengah menyusun skema kerja sama yang transparan dan saling menguntungkan antara pengelola mall dengan Pemkot Bengkulu. Ia menegaskan, optimalisasi PAD harus tetap mempertimbangkan asas keadilan, efisiensi, serta keberlanjutan ekonomi daerah.

“Kita tidak hanya bicara tentang target peningkatan PAD, tetapi juga bagaimana menjaga iklim investasi tetap kondusif agar sektor swasta mau terus berkolaborasi. Dengan pengelolaan yang baik, potensi pendapatan dari pusat perbelanjaan bisa meningkat signifikan,” ungkap Tony.

Pemkot Bengkulu juga berkomitmen melakukan evaluasi terhadap seluruh potensi retribusi dan pajak daerah yang bersumber dari kegiatan ekonomi di pusat perbelanjaan. Termasuk di antaranya pajak parkir, pajak hiburan, dan pajak reklame yang selama ini menjadi bagian penting dalam struktur PAD.

Selain untuk meningkatkan kemandirian fiskal, strategi ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan Pemkot Bengkulu dalam membiayai program-program prioritas tanpa bergantung sepenuhnya pada dana transfer dari pemerintah pusat.

Dengan optimalisasi sektor perdagangan dan jasa melalui pengelolaan Bencoolen Mall, Pemkot Bengkulu berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus memperkuat daya saing daerah. “Kemandirian fiskal menjadi tujuan utama, agar pembangunan di Kota Bengkulu bisa berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat,” pungkas Dedy.

Pewarta : Amg

Editing : Adi Saputra