Skip to main content

Program Makan Bergizi Gratis Satu Tahun: Bukti Nyata Kepedulian Pemerintah untuk Generasi Sehat dan Ekonomi Tumbuh

Program Makan Bergizi Gratis Satu Tahun: Bukti Nyata Kepedulian Pemerintah untuk Generasi Sehat dan Ekonomi Tumbuh

TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>>   Satu tahun pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi tonggak penting dalam sejarah pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia. Program unggulan Presiden **Prabowo Subianto** ini terbukti membawa perubahan signifikan, tidak hanya dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak, tetapi juga dalam menggerakkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan UMKM serta sektor pertanian lokal.

Sejak diluncurkan, MBG telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Capaian ini mencerminkan besarnya komitmen pemerintah dalam memastikan anak-anak bangsa mendapatkan asupan makanan bergizi sebagai bagian dari upaya mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Presiden Prabowo dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa program ini merupakan kerja besar yang belum pernah dilakukan sepanjang sejarah Indonesia. “Negara harus hadir untuk menjamin anak-anak kita tumbuh sehat. Mereka adalah masa depan bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

Untuk Kota Bengkulu, pelaksanaan MBG menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tercatat sebanyak 68.950 siswa dari 247 sekolah telah menerima manfaat program ini. Rinciannya, 87 PAUD/TK, 78 SD, 33 SMP, 26 SMA, 2 MI, 7 MTS, 5 MA, 5 SLB, serta 4 pesantren ikut serta dalam pelaksanaan program tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua SPPG Regional Bengkulu, Gloria Situmorang, pada Rabu (8/10/2025). Ia menyampaikan, selain menyasar siswa, MBG juga menjangkau kelompok Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Non-PAUD (3B) sebanyak 2.738 orang, yang terdiri dari 148 ibu hamil, 328 ibu menyusui, dan 2.260 balita.

“Pelaksanaan MBG di Bengkulu berjalan baik. Meski masih ada kendala teknis di lapangan, koordinasi antara pihak sekolah, penyedia, dan pemerintah terus diperkuat agar pelaksanaannya makin optimal,” jelas Gloria.

Selain berfokus pada kesehatan dan gizi anak, MBG juga memberikan dampak ekonomi yang besar. Program ini menyerap 1.833 tenaga kerja langsung di 39 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), belum termasuk tenaga kerja di sektor hulu seperti petani dan peternak.

Setiap SPPG melibatkan sedikitnya 15 pemasok lokal. Dengan begitu, terdapat 585 UMKM atau pemasok lokal yang ikut terlibat aktif dalam penyediaan bahan pangan untuk MBG di Kota Bengkulu. Keterlibatan ini memperkuat rantai pasok pangan lokal sekaligus meningkatkan daya saing pelaku usaha daerah.

Secara ekonomi, dampak MBG sangat terasa. Setiap SPPG menerima dana operasional sekitar Rp1 miliar per bulan, dan 85% di antaranya digunakan untuk pembelian produk pertanian lokal. Artinya, sebagian besar dana program kembali berputar di wilayah Bengkulu, menghidupkan petani, peternak, serta pelaku distribusi pangan.

Jika program ini terus berjalan konsisten, kebutuhan bahan pangan seperti telur, ikan lele, sayur, dan bahan pokok lainnya akan meningkat signifikan. Kondisi ini tentu akan mendorong pertumbuhan produksi, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM.

Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal, MBG diharapkan tidak hanya mencetak generasi sehat, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di daerah. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kebijakan yang berpihak pada rakyat dapat memberikan dampak langsung dan berjangka panjang bagi kesejahteraan bangsa.

Pewarta : Harlis Sang Putra 

Editing : Adi Saputra