Skip to main content

Sekda Isnan Fajri Ungkap Anggaran Darurat Penanganan Longsor Lebong

Sekda Isnan Fajri Ungkap Anggaran Darurat Penanganan Longsor Lebong,Sabtu(27/4).(Herdianson - teropongpublik.co.id)

TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Musibah tanah longsor kembali menghantam Kabupaten Lebong, Bengkulu, hanya beberapa waktu setelah banjir bandang melanda daerah tersebut. Kejadian terbaru ini terjadi pada Jumat, 26 April 2024, di jalur lintas Lebong - Rejang Lebong, Kecamatan Rimbo Pengadang.

Pemerintah Provinsi Bengkulu segera merespons kejadian tersebut dengan cepat. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menyatakan bahwa satu unit alat excavator telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu membersihkan material longsor dan memulihkan akses jalan.

"Kami telah berkoordinasi dengan BPBD Lebong dan PUPR Provinsi untuk menangani situasi ini. Alat berat sudah dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan memastikan akses lalu lintas dapat dilewati kembali," ujar Herwan Antoni.

Musibah tanah longsor kembali menghantam Kabupaten Lebong, Bengkulu, hanya beberapa waktu setelah banjir bandang melanda daerah tersebut. Kejadian terbaru ini terjadi pada Jumat, 26 April 2024, di jalur lintas Lebong - Rejang Lebong, Kecamatan Rimbo Pengadang.(Herdianson - teropongpublik.co.id)

Hasilnya, pada pukul 20.00 WIB, akses jalan sudah kembali normal dan satu unit mobil yang terperosok berhasil dievakuasi dengan bantuan alat berat. Selain itu, langkah-langkah preventif juga sedang diambil untuk mencegah terjadinya longsor susulan di masa depan.

Sekretaris Daerah Bengkulu, Isnan Fajri, menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Pemkab Lebong untuk memindahkan sebagian badan jalan yang rawan longsor.

"Pemindahan badan jalan menjadi langkah penting untuk mencegah longsor susulan. Dinas PUPR Provinsi Bengkulu akan terlibat dalam proses pemindahan ini setelah selesai pembebasan lahan," ujarnya.

Isnan juga mengungkapkan bahwa anggaran untuk penanganan darurat saat ini berasal dari anggaran existing Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, sementara langkah-langkah penanganan permanen sedang dipersiapkan dengan mengusulkan dana hibah BPBD Provinsi Bengkulu dan dana Inpres PUPR.

"Kita telah menggunakan anggaran yang tersedia untuk penanganan darurat ini. Namun, untuk penanganan permanen, kita akan mengajukan proposal kepada BPBD dan menggunakan dana Inpres," tutup Isnan.

Pewarta : Herdianson

Editing: Adi Saputra