Skip to main content

Terminal Baru Bandara Fatmawati Soekarno Terbengkalai, DPRD Bengkulu Desak Fungsionalisasi

Terminal Baru Bandara Fatmawati Soekarno Terbengkalai, DPRD Bengkulu Desak Fungsionalisasi.Minggu(29/12)(amg - teropongpublik.co.id)

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>  Pembangunan terminal baru yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II di Bandara Fatmawati Soekarno (Fatsoe), Bengkulu, belum difungsikan hingga akhir tahun 2024. Proyek pengembangan Terminal Baru Fatsoe tahap pertama ini sejatinya telah dimulai sejak tahun 2018.

Namun, kelanjutan proyek tersebut sempat terhenti pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Krisis global ini memaksa pemerintah pusat untuk merasionalisasi anggaran, sehingga prioritas pembangunan bandara dialihkan demi mendukung penanganan pandemi.

Hingga kini, terminal baru yang belum pernah digunakan itu mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Berdasarkan pantauan pada Minggu (29/12), sejumlah kaca di bangunan terminal terlihat pecah, menandakan minimnya perawatan aset tersebut.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, menyoroti kondisi tersebut. Ia menyayangkan lambatnya langkah pemerintah maupun PT Angkasa Pura II untuk segera memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun.

“Kami meminta agar terminal ini segera difungsikan. Jika terus dibiarkan terbengkalai, aset ini akan semakin rusak dan pembangunannya menjadi sia-sia,” tegas Edwar Samsi pada Minggu (29/12). Menurutnya, ketidakfungsian terminal bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga menciptakan citra buruk terhadap pengelolaan infrastruktur di Bengkulu.

Edwar juga mendesak Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II untuk mencari solusi konkret atas masalah ini. Ia mengingatkan bahwa anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan terminal baru harus dimanfaatkan sebaik-baiknya guna memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dan meningkatkan konektivitas daerah.

Terminal Baru Bandara Fatsoe dirancang sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas pelayanan penerbangan di Bengkulu. Dengan fasilitas modern yang lebih baik, bandara ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata provinsi. Sayangnya, hingga saat ini, potensi tersebut belum terealisasi.

Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan agar terminal dapat difungsikan secepat mungkin. Selain meminimalkan risiko kerusakan lebih lanjut, langkah ini juga akan menjawab kebutuhan masyarakat Bengkulu terhadap fasilitas transportasi udara yang lebih memadai.

Sementara itu, masyarakat setempat menantikan kejelasan nasib terminal baru tersebut. Mereka berharap pemerintah dan PT Angkasa Pura II mampu berkoordinasi untuk merealisasikan fungsi terminal, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak.

Pewarta : Amg

Editing : Adi Saputra