Skip to main content

UTK Buka Mata, Sekolah Pinggiran Bengkulu Buktikan Prestasi

UTK Buka Mata, Sekolah Pinggiran Bengkulu Buktikan Prestasi

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>>  Ujian Tobo Kito (UTK) yang diinisiasi oleh Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, bukan sekadar ujian akademik rutin. Lebih dari itu, pelaksanaan UTK memberi gambaran nyata tentang pemerataan kualitas pendidikan di berbagai wilayah, termasuk sekolah-sekolah yang selama ini dipandang berada di pinggiran kota.

Hasil UTK tahun ini cukup mengejutkan banyak pihak. Sekolah yang sebelumnya tidak terlalu disorot justru mampu menunjukkan capaian gemilang, bahkan menyaingi sekolah-sekolah favorit di pusat kota. Fenomena tersebut sekaligus membantah anggapan bahwa kualitas pendidikan hanya terpusat pada sekolah unggulan.

“Selama ini orang tua selalu berebut menyekolahkan anaknya di sekolah yang dianggap favorit. Tapi dari hasil UTK, ternyata tidak selalu sekolah favorit yang melahirkan juara. Ada sekolah-sekolah di Betungan, Sukarami, Surabay, hingga Padang Kemiling yang justru berhasil menorehkan prestasi membanggakan,” ujar Dedy.

Menurutnya, hasil tersebut menjadi bukti bahwa kualitas pendidikan tidak bisa dilihat hanya dari label sekolah. Keberhasilan siswa dari sekolah pinggiran menunjukkan adanya potensi besar yang selama ini kurang diperhatikan.

Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa UTK akan menjadi bahan evaluasi penting bagi pemerintah daerah. Sekolah-sekolah dengan capaian rata-rata siswa yang masih di bawah standar akan mendapat perhatian khusus. Evaluasi ini mencakup faktor tenaga pendidik, metode belajar, hingga sarana dan prasarana yang tersedia.

“Malah sekolah yang kita unggulkan tidak menonjol hasilnya. Padahal, soal yang diberikan sama dan sistemnya transparan. Artinya, ada hal yang harus kita cermati. Jangan sampai kualitas pengajaran belum maksimal, atau ada kekurangan guru yang menghambat proses belajar. Ini jadi catatan penting bagi saya untuk memetakan langkah ke depan,” jelasnya.

Melalui UTK, Pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen mempersempit kesenjangan mutu pendidikan. Program ini diharapkan mampu memastikan seluruh siswa, tanpa memandang lokasi sekolahnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi. Dengan demikian, tidak ada lagi stigma bahwa sekolah favorit adalah satu-satunya pilihan terbaik.

Beberapa sekolah di pinggiran kota yang berhasil mencetak siswa berprestasi di antaranya SDN 76 Padang Kemiling, SDN 65 Kelurahan Semarang, serta SMPN 10 Kelurahan Semarang. Prestasi mereka menjadi bukti nyata bahwa kualitas pendidikan bisa merata jika diberi kesempatan yang sama.

Dedy menegaskan, pencapaian ini bukan akhir, melainkan langkah awal untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Bengkulu. Pemerintah akan terus mendorong agar setiap sekolah memiliki kualitas pembelajaran yang setara, sehingga para siswa tidak lagi merasa terkotak-kotak berdasarkan lokasi sekolah.

“Yang terpenting, anak-anak kita di mana pun bersekolah tetap mendapat pelayanan pendidikan terbaik. Harapan saya, UTK bisa menjadi pemicu semangat guru, siswa, dan juga orang tua untuk terus mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kota Bengkulu,” pungkasnya.

Dengan semangat pemerataan, UTK tidak hanya menjadi ujian pengetahuan, tetapi juga menjadi sarana untuk membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa.

Pewarta : Amg

Editing : Adi Saputra