Skip to main content

Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi Tegaskan Rutinitas Hadiri Takziah Bukan untuk Pencitraan

Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi Tegaskan Rutinitas Hadiri Takziah Bukan untuk Pencitraan

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>   Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi menegaskan bahwa kehadirannya di berbagai acara takziah warga bukanlah bentuk pencitraan atau kepentingan politik. Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri acara takziah malam ketiga di rumah almarhumah Mutiara, istri Ketua RW 2 Kelurahan Lempuing, pada Selasa malam (28/10/2025).

Menurut Dedy, menghadiri acara takziah sudah menjadi kebiasaan dan bentuk kepedulian dirinya terhadap warga yang sedang berduka. Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut telah ia lakukan sejak lama, jauh sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bengkulu.

“Hadir di acara takziah seperti ini bukan karena ada kepentingan tertentu. Sejak masih menjadi wartawan, saya sudah sering datang ke rumah warga yang sedang berduka. Jadi bukan karena ada jabatan atau momentum politik,” ujar Dedy.

Dedy menuturkan, sebagai pemimpin daerah, ia merasa penting untuk tetap hadir dan menyatu dengan masyarakat dalam berbagai situasi, termasuk saat warga mengalami kehilangan anggota keluarga. Menurutnya, perhatian dan kehadiran seorang pemimpin di tengah warganya dapat memberikan ketenangan dan semangat bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Saya paham betul bagaimana perasaan orang yang sedang berduka ketika didatangi teman, tetangga, apalagi pemimpin mereka. Saat ibu saya meninggal dulu, saya masih ingat siapa saja yang datang. Hal itu meninggalkan kesan mendalam,” ucapnya.

Ia juga menyebut, dalam satu malam, dirinya bisa menghadiri hingga empat lokasi takziah di berbagai titik di Kota Bengkulu. Rutinitas ini, kata Dedy, bukan beban, melainkan bagian dari tanggung jawab moral dan sosial sebagai seorang pemimpin.

Selain menghadiri dan memberikan doa, dalam setiap kegiatan takziah malam ketiga, Dedy juga menjalankan program pelayanan publik bertajuk *Three in One*. Melalui program ini, pemerintah kota menyerahkan langsung tiga dokumen penting kepada keluarga almarhum, yaitu akta kematian, KTP dengan status terbaru, dan kartu keluarga (KK) yang telah diperbarui.

“Program Three in One ini merupakan bentuk pelayanan cepat dan responsif dari Pemerintah Kota Bengkulu. Kami ingin meringankan beban keluarga yang berduka dengan membantu proses administrasi kependudukan secara langsung,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Dedy turut mendoakan almarhumah Mutiara agar diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, dilapangkan kuburnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan oleh Allah SWT.

“Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dalam menghadapi ujian ini,” ucapnya.

Melalui rutinitas ini, Dedy berharap hubungan antara pemerintah dan masyarakat semakin erat, bukan hanya dalam urusan pembangunan, tetapi juga dalam hal kemanusiaan dan empati sosial. Menurutnya, menjadi pemimpin bukan hanya soal menjalankan program, tetapi juga hadir secara nyata di tengah masyarakat dalam suka maupun duka.

Pewarta : Amg

Editing : Adi Saputra