KAUR.TEROPONGOUBLIK.COM- Pagi tadi,Sabtu (24/8), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan OPD Provinsi Bengkulu Kegiatan safari subuh kali ini sengaja di laksanakan di Desa Padang Petron menyesuaikan agenda Kunjungan kerja (KUNKER) Gubernur Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyatakan, motivasi dirinya dalam melakukan safari subuh selama ini untuk mengamalkan apa yang sudah dilakukan Rasulululah SAW dalam pembinaan umat.
“Subuh itu berat dilakukan secara berjamaah. Alasan pertama melawan kantuk, melawan malas apalagi berjamaah ke masjid menjadi tantangan berat. Orang yang bisa mengamalkan shalat subuh berjamaah, pasti orangnya punya spirit, semangat hidup dan semangat jihat,” kata Rohidin.
Bantuan tersebut sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah provinsi dengan Bank Bengkulu melalui bantuan CSR. Disampaikan Rohidin, di tahun ke 3 ini, sebagai bentuk realisasi dari dimulainya era 4.0 adalah dengan membangun konektivitas wilayah, perbaikan infrastruktur batas antar provinsi, juga palang pintu masuknya potensi dari luar dalam melirik kearifan lokal Bengkulu.
Provinsi Bengkulu memiliki posisi yang strategis dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, baik skala lokal, regional, nasional, bahkan internasional, meskipun kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih banyak kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masuk dalam daftar daerah tertinggal.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, tingkat mobilitas penduduk di Provinsi Bengkulu cenderung bertambah.
"Sebelumnya, pintu masuk ke Bengkulu hanya satu, melalui Fatmawati. Sekarang Tujuh rute pintu masuk ke Bengkulu mulai dari Sumatera Utara, Batam, Sumatera Selatan, Bandung, Jogja, bahkan kita targetkan juga palang pintu terhubung ke Singapura dan daerah luar lainnya." terang Rohidin.
Ditambahkannya, transportasi tidak boleh dibatasi oleh wilayah administrasi georagrafi, sebab transportasilah yang menembus batas wilayah. Kebutuhan masa depan Bengkulu yang dalam konteks ini tidak bisa lepas dari kawasan Sumatera bahkan konteks Nasional.
Pada kesempatan itu, Rohidin menyerahkan uang senilai Rp 100 juta, dana dialokasikan untuk renovasi masjid sebagai bentuk kepedulian terhadap rumah ibadah.
Untuk diketahui, dana yang dialokasikan untuk pembangunan dan renovasi rumah masjid yakni 20 sampai 25 buah dalam 1 tahun.